Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain - Hallo sobat Blogger Ageceh, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Bahasa Indonesia,
Artikel Cerpen, yang kami tulis ini dapat anda pahami. selamat membaca.
Judul: Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain
Link: Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain
Berikut ini adalah sebuah contoh cerpen singkat tentang penglaman dan persahabatan yang didalamnya mengandung unsur-unsur intrinsik cerpen.
Biasanya aku sendiri mengambil susu pagi-pagi buta.
Dengan cara ini lebih murah dibanding jika harus diantarkan.
Pagi itu tak kuduga kakek ada di belakangku.
“Biar kutemani ... kau tak takut berjalan sendiri?”
Aku tersenyum menggandeng kakek dengan tangan kanan. Tangan kiriku memegang panci.
“Boleh juga Kek, nanti saya beri hadiah segelas susu kental ....”
Kami berdua berjalan dengan gembira.
Dari jauh tampak seorang penyapu jalanan yang sudah mulai bertugas.
Terseok-seok langkahnya membersihkan jalanan yang penuh sampah dan debu di siang hari.
“Penyapu jalanan itu ayah kawanku, Kek ... Pak Holil namanya. Anaknya bernama Idi.”
“Pandai dia di sekolah?”
“Itulah, Kek, dia bodoh dan nakal. Uang sekolahnya sering dibelikannya kue-kue atau kelereng. Suka berjudi gambar. Sering membolos ....”
Ketika melampaui Pak Holil, aku memberi salam. Begitu pula kakek.
“Siapa nama kawanmu? Idi? Ajak dia ke rumah, boleh kakek menasihatinya. Untuk kau sendiri baik juga sambil jalan kuberitahukan. Mengapa Idi kawanmu itu berbuat demikian, kau tahu? Ia kurang santun, kurang khidmat kepada ayah dan ibunya.
Inilah kesalahan yang sangat besar. Ia harus kauberitahukan sebelum terlambat. Cobalah kau dengarkan apa-apa yang akan kukatakan ini dan sebisa-bisamu nanti ceritakanlah kepadanya. Mudah-mudahan Tuhan membukakan hatinya dan ia dapat menjadi anak yang santun kembali kepada ayah ibunya.”
Makin erat kugandeng tangan kakek. Dalam hati, aku berjanji akan mencoba menginsafkan Idi.
“Kau tahu cucuku, dalam Al Quran sendiri nyata-nyata tercantum ayat yang artinya: Ibu mengandung kau, dengan berbadan lemah berlipat ganda, juga tatkala melahirkan dan menyusukan. Sebab itu hendaklah kau bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada ibu bapakmu.
Kemudian ada ayat lain yang artinya: berbuat baiklah kepada kedua oarang tuamu. Jika seorang atau keduanya sudah tua, janganlah mengeluarkan perkataan yang kasar atau menghardiknya dan hendaklah kauucapkan perkataan yang hormat, lemah lembut kepada keduanya. Dan hendaklah kau merendahkan diri karena cinta kepada keduanya. Hendaklah kaukatakan: Ya Tuhanku, rahamatilah ibu bapakku yang udah mendidikku waktu aku masih kecil ....”
Kami makin dekat juga ke pemerahan susu. Semua yang dikatakan kakek meresap sekali, sejuk,
seperti udara pagi. Apa yang dikatakan kekek tidaklah semata-mata untuk
Idi, kawanku yang nakal itu, tetapi kiranya perlu juga untukku. Aku harus menebalkan lagi rasa khidmat kepada ayah ibuku, karena aku pun sering lupa dan kadang-kadang membangkang kalau disuruh ayah atau ibu.
“Kakek tunggu sebentar, saya akan ke dalam mengambil susu ....”
Dengan panci penuh susu, kami pun pulang.
Jalannya gontai, kakek sering ketinggalan. Bila demikian, aku berhenti menunggu.
Kepada kakek pun, aku lebih-lebih merasa khidmat pagi itu.
Kalau bisa sore nanti, Idi akan kuajak bermain ke rumah kakek ....” Selesai.
Sumber: kumpulan cerpen Orang-Orang Tercinta, karya Sukanto S.A.
Kuota dan Pulsa Gratis Klik Disini!!!
Anda sekarang membaca artikel Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain dengan alamat link https://bloggerageceh.blogspot.com/2015/09/contoh-cerpen-singkat-tentang.html
Judul: Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain
Link: Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain
Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain
Contoh Cerpen
Anak Penyapu Jalan
Dengan cara ini lebih murah dibanding jika harus diantarkan.
Pagi itu tak kuduga kakek ada di belakangku.
“Biar kutemani ... kau tak takut berjalan sendiri?”
Aku tersenyum menggandeng kakek dengan tangan kanan. Tangan kiriku memegang panci.
“Boleh juga Kek, nanti saya beri hadiah segelas susu kental ....”
Kami berdua berjalan dengan gembira.
Dari jauh tampak seorang penyapu jalanan yang sudah mulai bertugas.
Terseok-seok langkahnya membersihkan jalanan yang penuh sampah dan debu di siang hari.
“Penyapu jalanan itu ayah kawanku, Kek ... Pak Holil namanya. Anaknya bernama Idi.”
“Pandai dia di sekolah?”
“Itulah, Kek, dia bodoh dan nakal. Uang sekolahnya sering dibelikannya kue-kue atau kelereng. Suka berjudi gambar. Sering membolos ....”
Gambar: Contoh Cerpen "Anak Penyapu Jalan" |
Ketika melampaui Pak Holil, aku memberi salam. Begitu pula kakek.
“Siapa nama kawanmu? Idi? Ajak dia ke rumah, boleh kakek menasihatinya. Untuk kau sendiri baik juga sambil jalan kuberitahukan. Mengapa Idi kawanmu itu berbuat demikian, kau tahu? Ia kurang santun, kurang khidmat kepada ayah dan ibunya.
Inilah kesalahan yang sangat besar. Ia harus kauberitahukan sebelum terlambat. Cobalah kau dengarkan apa-apa yang akan kukatakan ini dan sebisa-bisamu nanti ceritakanlah kepadanya. Mudah-mudahan Tuhan membukakan hatinya dan ia dapat menjadi anak yang santun kembali kepada ayah ibunya.”
Makin erat kugandeng tangan kakek. Dalam hati, aku berjanji akan mencoba menginsafkan Idi.
“Kau tahu cucuku, dalam Al Quran sendiri nyata-nyata tercantum ayat yang artinya: Ibu mengandung kau, dengan berbadan lemah berlipat ganda, juga tatkala melahirkan dan menyusukan. Sebab itu hendaklah kau bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada ibu bapakmu.
Kemudian ada ayat lain yang artinya: berbuat baiklah kepada kedua oarang tuamu. Jika seorang atau keduanya sudah tua, janganlah mengeluarkan perkataan yang kasar atau menghardiknya dan hendaklah kauucapkan perkataan yang hormat, lemah lembut kepada keduanya. Dan hendaklah kau merendahkan diri karena cinta kepada keduanya. Hendaklah kaukatakan: Ya Tuhanku, rahamatilah ibu bapakku yang udah mendidikku waktu aku masih kecil ....”
Kami makin dekat juga ke pemerahan susu. Semua yang dikatakan kakek meresap sekali, sejuk,
seperti udara pagi. Apa yang dikatakan kekek tidaklah semata-mata untuk
Idi, kawanku yang nakal itu, tetapi kiranya perlu juga untukku. Aku harus menebalkan lagi rasa khidmat kepada ayah ibuku, karena aku pun sering lupa dan kadang-kadang membangkang kalau disuruh ayah atau ibu.
“Kakek tunggu sebentar, saya akan ke dalam mengambil susu ....”
Dengan panci penuh susu, kami pun pulang.
Jalannya gontai, kakek sering ketinggalan. Bila demikian, aku berhenti menunggu.
Kepada kakek pun, aku lebih-lebih merasa khidmat pagi itu.
Kalau bisa sore nanti, Idi akan kuajak bermain ke rumah kakek ....” Selesai.
Sumber: kumpulan cerpen Orang-Orang Tercinta, karya Sukanto S.A.
Demikianlah Artikel Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain
Sekian artikel Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya terima kasih -Admin Blogger Ageceh.
Anda sekarang membaca artikel Contoh Cerpen Singkat tentang Pengalaman Orang Lain dengan alamat link https://bloggerageceh.blogspot.com/2015/09/contoh-cerpen-singkat-tentang.html
Komentar
Posting Komentar